Senin, 22 Mei 2017

MUJAHIDKU....

Mujahidku , apa kabar ?
Mujahidku , apa kabar ?
semoga saat ini engkau baik - baik saja
penatku, penatmu saat ini semoga tetap dijalan-Nya
semoga mendung ini kunikmati juga
supaya kau merasa sejuk setelah seharian bercampur debu
mujahidku...
aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir kita
semoga saat ini penghulu kita menjagamu
melindungimu dijalanan yang terik atau dilautan yang berdebur ...
atau... bahkan dimusim yang berbeda ?
aku tak pernah tahu
namun, tahukah kau ? aku selalu yakin akan skenario-Nya
Mujahdiku...
semooga saat ini Dia menjaga hatimu, mata, pendengaran,
jiwamu, semuamu, untukku...
begitupun aku, semoga Dia membantuku untuk menjaga mataku, jiwaku, jasadku, semuaku untukmu...
karena-Nya semataa
Mujahidku... tahukah kau ?
saat ini aku berdoa untuk keselamatanmu
semoga saat ini engkua masih teguh di jalan yang Ia bentangkan untukmu
Mujahidku...
saat penat-penat pikir dan jasad begitu menggila
saat kumparan-kumparan dakwah ini mengajk kita berputar bersamanya
sungguh, aku hanay berharap DIA ridha atas apa yang aku dan engkau lakukan
(meskipun kau entah dimana)
Mujahidku, entah kau dimana..
aku tak hendak melukiskan jasadmu
aku tak hendak mereka-reka, menebak-nebak tentangmu
sebab mujahidku... tahukah engkau ?
aku mencintaimu sebelum mata ini memandang, sebelum telinga ini mendengar
sebelum hal-hal fisik merusak semua ketulusanku atas siapapun kau
dan aku.. ingin menjaganya tetap begitu : SEDERHANA
ah, mujahidku.. semoga kau lantunkan doa yang sama pada Pemilik kita
sebab takdirku dan takdirmu ada di genggaman-Nya
dan kita ? tak pernah tahu
Mujahidku...
dalam sujud-sujud panjangku, aku merayu-Nya
menyelipkan doa semoga aku pantas mendampingimu
Entah... siapa kau, diman saat ini adamu... namun
ada hormat, ada rindu, kepercayaan, yang memberiku selaksa energi tulus
Mujahidku, sungguh aku hanya ingin menjaga diriku, jiwaku
mempersiapkannya... menempanya,,
agar jika suatu saat DIA berkehendak, dan membuat skenario tentang kita
aku telah siap mendampingimu
dan kita akan tapaki jalan dakwah yang kita pilih dan kita cintai
Hingga hanya Allah muara akhir semua cinta
teruntuk seseorang yang dijanjikan Allah,di saat yang hanya Allah mengetahuinya
sumber : Diary Pengantin (izzatul jannah & Robi'ah al adhawiyah)